Harap Tunggu
Keterangan Gambar : Loka Karya Mini Lintas Sektor Puskesmas Batakan Tahun 2020
Dalam rangka untuk penguatan sinergitas dan peran lintas sektor dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta melakukan evaluasi program tahun 2019, Puskesmas Batakan Kecamatan Panyipatan menyelenggarakan loka karya mini (Lokmin) lintas sektor pada Senin, 9 Maret 2020 bertempat di aula Puskesmas Batakan. Lokmin tersebut dihadiri oleh Camat Panyipatan, Danposramil Panyipatan, Kepala Desa lingkup wilayah kerja Puskesmas Panyipatan, Ketua PKK Desa, Kepala UPT Pendidikan, Pimpinan Ponpes As Syafi'iyah Datu Pamulutan Tanjung Dewa, kader posyandu dan perwakilan tokoh masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Batakan.
Dalam sambutannya Camat Panyipatan Agus Setiyo, S.STP, MM menyampaikan bahwa "masalah kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab instansi kesehatan saja seperti dinas kesehatan ataupun Puskesmas, namun menjadi tanggung jawab kita bersama. masing-masing dari kita dapat mengambil peran dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Desa dapat berperan dengan melakukan penganggaran program dan kegiatan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, seperti pencegahan stunting, penyelenggaraan posyandu, penyediaan tempat pembuangan sampah dengan menggunakan APBDesa yang penganggarannya tentu harus sesuai regulasi yang berlaku, ataupun dengan menggerakkan masyarakatnya untuk rutin melakukan gotong royong membersihkan lingkungan desa. pada level individu masing-masing dari kita dapat mengedukasi keluarga dan membiasakan diri untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari".
Dalam pemaparan yang disampaikan Kepala Puskesmas Batakan H. Badran terungkap bahwa terdapat beberapa program yang belum sesuai target yang diinginkan antara lain pelayanan kesehatan dengan orang tubercolosa, capaian target hanya 8,78 persen, untuk memperbaiki capaian tersebut tahun ini akan dilakukan upaya peningkatan penjaringan suspek tubercolosa di masyarakat agar pelayanan kesehatan orang dengan tuberkolosa menjadi lebih optimal. Untuk jumlah 10 penyakit terbanyak yang ditangani selama tahun 2019 meliputi hipertensi primer 2.392, infeksi lain pada saluran pernapasan bagian atas1.760, Dispersya 1.405, Myalgia 1.087, Type : NIDDM 820, penyakit pulpa dan jaringan periapikal 741, dermatitis lain 456, demam 440, cepalgia 434 dan batuk 302.
Menutup pemaparannya H. Badran menyampaikan beberapa permasalahan yang berhasil diidentifikasi anta lain masih banyaknya penderita penyakittiak menular dimasyarakat (hipertensi dan diabetes melitus), tingginya jumlah masyarakat yang merokok, masyarakat masih banyak membuang sampah sembarangan, masih ada kasus DBD dan kenakalan remaja (Narkoba), untuk menganggulangi permasalahan tersebut akan dilakukan upaya peningkatan pelayanan di luar ruangan seperti Posyandu dan Posbindu, mengupayakan dana desa untuk peningkatan kesehatah seperti pembelian alat kesehatan, honor kader, PMT Balita dan Lansia, mengadakan gotong royong secara berkala untuk mencegah DBD, mengupayakan desa menyediakan tempat pembuangan sampah dan intensitas pengangkutan sampah dari desa ke TPA.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatangan komitmen bersama lintas sektor dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan.